Selama masa kehamilan, terjadi berbagai perubahan pada tubuh Mums, termasuk pada sistem imun tubuh. Hal ini menyebabkan Mums lebih rentan terkena berbagai penyakit, termasuk flu saat hamil.
Terlebih lagi, faktor cuaca yang sering berubah secara drastis, sehingga mempengaruhi daya tahan tubuh. Meskipun sebagian besar flu saat hamil tidak berbahaya terhadap Mums dan janin, namun terkadang kondisi ini dapat mengganggu aktivitas Mums sehari-hari.
Oleh karena itu, ada beberapa cara yang bisa Mums lakukan untuk mengatasi kondisi tersebut, salah satunya dengan mengonsumsi obat flu untuk ibu hamil. Namun, apakah obat flu untuk ibu hamil aman dikonsumsi? Seperti apa jenis obat flu untuk ibu hamil yang aman?
Nah, sebelum memilih obat flu untuk ibu hamil yang alami, penting bagi Mums untuk mengetahui penanganan yang aman dalam mengatasi flu saat hamil. Di artikel ini akan dijelaskan mengenai penyebab, gejala, pencegahan, dan cara mengatasi flu saat hamil, terutama saat Mums memutuskan untuk mengonsumsi obat flu untuk ibu hamil
Baca Juga: Manfaat Omega 3 bagi Anak, Mums Wajib Paham! [4 Manfaat]
Menurut Centers for Disease Control and Prevention di Amerika Serikat, flu di masa kehamilan juga berpeluang menyebabkan keguguran, kelahiran bayi prematur, serta berat badan rendah pada bayi yang baru lahir.
Oleh karena itu, obat flu untuk ibu hamil dianggap penting untuk mengatasi penyakit ini. Sekilas, flu di masa kehamilan ditandai oleh gejala-gejala yang sama dengan flu biasa. Contohnya, demam, rasa nyeri, lelah, hidung tersumbat, bersin-bersin, sakit tenggorokan, batuk, dan panas dingin. Akan tetapi, saat kondisinya lebih serius, gejala yang muncul bisa lebih berat lho, Mums.
Baca Juga: 6 Jenis Makanan Sehat untuk Anak yang Membantu Tumbuh Kembangnya
Meski pada umumnya flu saat hamil tidak membahayakan kondisi Mums dan janin, namun kondisi ini akan cukup mengganggu kenyamanan Mums. Sebab, kehamilan merupakan kondisi yang dapat menguras energi tubuh. Selain itu, tingkat kekebalan tubuh pun secara alami akan menurun selama kehamilan berlangsung.
Kondisi tersebut dilakukan tubuh untuk melindungi calon janin agar tidak diserang oleh sistem imun karena dianggap benda asing. Nah, kedua hal tersebut membuat ibu hamil rentan terkena penyakit. Oleh karena itu, Mums perlu hati-hati dalam menjaga kesehatan tubuh agar tidak terkena penyakit seperti flu.
Namun, jika sudah terkena flu, Mums tidak perlu khawatir ya, karena ada beberapa cara yang bisa dilakukan, seperti mengonsumsi makanan sehat, istirahat yang cukup, hingga mengonsumsi obat flu untuk ibu hamil yang aman. Jika Mums harus mengonsumsi obat supaya sembuh, pastikan memilih obat flu untuk ibu hamil dengan tepat, agar tidak menyebabkan efek samping berbahaya terhadap janin.
Lantas, seperti apa obat flu untuk ibu hamil yang aman dikonsumsi? Sebelum mencari tahu jawabannya, ketahui dulu cara mengatasi flu saat hamil yuk, Mums!
Baca Juga: Mengatasi Cegukan pada Bayi, Ini Cara Simple untuk Mums
Seperti yang sudah dijelaskan, terkadang flu saat hamil terlihat biasa, namun ada pula kondisi yang dapat membahayakan kondisi Mums dan janin jika flu disertai dengan gejala berikut ini:
Mengingat flu saat hamil berpotensi membahayakan janin, Mum tentu khawatir, ya, bila mengalaminya. Meski begitu, cobalah untuk tetap tenang. Bila gejala-gejala flu saat hamil terasa, berkonsultasilah dengan dokter.
Biasanya, dokter akan melakukan prosedur pemeriksaan kesehatan yang dikenal dengan istilah nasal swab atau uji usap hidung. Hal ini paling baik dilakukan empat hari pertama setelah tahu bahwa Mum terserang flu saat hamil. Saat konsultasi, tanyakan pula pada dokter apakah Mum perlu opname atau cukup rawat jalan.
Ketika Mums sakit flu saat hamil, sebaiknya Mums juga memperbanyak istirahat, membatasi kontak dengan orang lain sementara waktu, serta tidak banyak keluar rumah. Kalau Mums sering berada di rumah sendirian, misalnya karena Dad sedang bekerja, mintalah seseorang untuk menemani atau sering menghubungi Mum, ya. Dengan begini, kondisi Mum tetap terpantau.
Baca Juga: Friso Moments
Minumlah lebih banyak cairan saat Mum sedang flu, boleh berupa air putih maupun jus buah yang kaya Vitamin C.
Saat mengalami flu saat hamil, Mum perlu lebih banyak beristirahat. Hal ini diperlukan agar daya tahan tubuh Mum mampu bekerja secara optimal, sehingga lebih cepat pulih. Selain tidur malam, Mum juga bisa tidur siang atau sekadar duduk beristirahat di sela waktu bekerja atau beraktivitas.
Mum dianjurkan untuk melengkapi makanan yang sehat dengan beragam buah dan sayuran. Mangga, alpukat, pisang, apel, brokoli, serta sayur-sayuran hijau bisa menjadi pilihan untuk dikonsumsi, karena mengandung banyak vitamin dan antioksidan yang bisa mempercepat pemulihan flu saat hamil.
Bila tinggal serumah atau berada dekat dengan orang yang flu, mintalah orang tersebut untuk mengenakan masker. Jika sedang berada di tempat umum atau fasilitas publik, seperti kendaraan umum, Mum dianjurkan untuk menggunakan masker agar tidak tertular kuman penyakit yang ada udara.
Hamil bukanlah alasan untuk tidak bergerak dan berolahraga. Selama kandungan Mum sehat, olahraga tetap bisa dilakukan. Kebiasaan ini dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Jenis olahraga yang aman untuk ibu hamil antara lain adalah berjalan kaki, senam, dan yoga.
Selain membuat tubuh terasa lebih nyaman, cara ini juga dapat membantu meredakan sakit tenggorokan yang kerap menyertai pilek. Sebagai alternatif, berkumur dengan air hangat yang dicampur garam juga dapat memberi efek serupa.
Konsumsi obat flu untuk ibu hamil sebenarnya tidak disarankan, terutama pada 12 minggu pertama kehamilan, yang merupakan masa penting perkembangan organ vital bayi. Bahkan, tak sedikit pula dokter yang melarang penggunaan obat flu untuk ibu hamil sembarangan hingga usia kehamilan 28 minggu.
Mum tidak dianjurkan mengatasi flu dengan meminum obat yang dijual bebas, tanpa anjuran dokter. Banyak kandungan obat flu untuk ibu hamil yang tidak seharusnya diminum oleh Mums tanpa persetujuan dokter, seperti dekongestan, antihistamin, aspirin, maupun ibuprofen. Jenis obat-obatan tersebut mungkin saja memiliki efek samping terhadap janin.
Beberapa jenis obat flu untuk ibu hamil dianggap aman untuk dikonsumsi jika usia kehamilan lebih dari 12 minggu. Yang perlu Mums ingat, hindari obat flu untuk ibu hamil yang dapat mengatasi beberapa gejala sekaligus. Pilihlah satu obat flu untuk ibu hamil untuk mengatasi satu gejala yang benar-benar mengganggu Mums.
Baca Juga: Vitamin Ibu Hamil yang Penting Untuk Kesehatan Mums dan Janin
Sebenarnya, obat flu untuk ibu hamil yang benar-benar aman dikonsumsi itu harus sesuai dengan dengan resep dari dokter agar tidak menimbulkan efek samping terhadap kesehatan Mums dan janin. Namun, melansir laman resmi Centers for Disease Control and Prevention (CDC), ada beberapa obat flu untuk ibu hamil yang aman dikonsumsi, antara lain:
Untuk meredakan rasa sakit dan demam, obat yang dapat dikonsumsi Ibu hamil adalah paracetamol. Meskipun bertujuan untuk menurunkan demam dan meringankan rasa nyeri. Namun, paracetamol juga dapat dijadikan obat flu untuk ibu hamil.
Paracetamol merupakan obat flu untuk ibu hamil yang dianggap aman dikonsumsi pada usia kehamilan berapapun. Hingga saat ini, belum ada bukti medis yang menyatakan obat ini dapat membahayakan Mums dan janin. Meskipun demikian, Mums tetap harus mengonsumsi obat flu untuk ibu hamil ini dengan dosis rendah atau sebaiknya konsultasi terlebih dulu dengan dokter.
Obat flu untuk ibu hamil ini dapat meredam batuk yang menyertai flu dan aman dikonsumsi oleh ibu hamil dengan dosis rendah dan jangka pendek. Kendati demikian, penggunaan obat flu untuk ibu hamil ini sebaiknya tetap dalam pengawasan dokter yang menangani Mums.
Dalam laman Centers for Disease Control and Prevention (CDC), disebutkan pula obat flu untuk ibu hamil yang aman adalah obat antivirus. Obat ini paling efektif diminum dalam kurun waktu 48 jam setelah gejala flu muncul. Selain itu, obat antivirus juga dapat mencegah komplikasi flu serius, seperti pneumonia.
Selain ketiga obat flu untuk ibu hamil di atas, sebaiknya Mums tetap harus konsultasi terlebih dahulu dengan dokter supaya mendapat penanganan dan dosis yang tepat. Setelah pemeriksaan, biasanya dokter akan memutuskan apakah Mums memerlukan obat flu untuk ibu hamil atau tidak.
Obat flu untuk ibu hamil biasanya dapat bekerja lebih baik jika diberikan dua hari setelah gejala flu saat hamil mulai terasa. Akan tetapi, mengingat Mums sedang hamil, obat ini biasanya akan diberikan setelah gejala flu berlangsung lebih dari 48 jam demi meminimalkan risiko yang mungkin terjadi.
Baca juga: Usia Kehamilan 1 Bulan
Mums pasti tidak ingin terkena flu saat hamil, bukan? Apalagi jika harus mengonsumsi obat flu untuk ibu hamil. Untuk mencegah kondisi ini, ada beberapa langkah yang bisa Mums lakukan agar terhindar dari flu saat hamil, di antaranya:
Berikut ini beberapa obat yang sebaiknya dihindari oleh Mums saat sedang hamil, antara lain:
Meskipun termasuk obat yang mudah ditemukan, tetapi aspirin merupakan obat yang harus dihindari ibu hamil. Jika dikonsumsi dalam dosis tinggi selama kehamilan, maka dapat berisiko memicu keguguran atau abrupsi plasenta.
Meskipun ibuprofen cukup ampuh untuk mengatasi nyeri tubuh atau meriang, tetapi minum ibuprofen saat hamil justru dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan lho, Mums. Bayi di dalam kandungan juga bisa mengalami masalah jantung, kurangnya kadar cairan ketuban, hingga keguguran. Ibu hamil bisa benar-benar mengonsumsi obat ini jika sudah ada anjuran dari dokter.
Penggunaan obat antijamur saat hamil dikhawatirkan dapat menghambat laju perkembangan janin dalam kandungan.
Antikonvulsan merupakan obat yang dapat mengatasi kejang dan menjaga kestabilan sel saraf. Namun, jika ibu hamil mengonsumsi obat ini, maka akan meningkatkan risiko bayi lahir prematur dan keguguran.
Isotretinoin termasuk obat yang dapat mengobati jerawat. Namun, saat Mums berencana untuk hamil, penggunaan obat ini harus dihentikan setidaknya 2 bulan sebelum promil. Sebab, obat ini meningkatkan risiko cacat lahir atau gangguan saraf.
Maka dari itu, sebelum mengonsumsi obat-obatan selama masa kehamilan, pastikan Mums harus konsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan agar bisa mendapatkan resep obat sesuai dengan kondisi kesehatan dan tidak mengganggu perkembangan janin dalam kandungan.