Saat mengolah menu MPASI, mungkin Mums ingin memberikan keju untuk bayi karena dapat menambah cita rasa pada makanan si Kecil. Namun, sebenarnya apakah boleh memberikan keju untuk bayi? Jika boleh, di usia berapa bayi bisa mengonsumsi keju? Pertanyaan-pertanyaan tersebut mungkin sempat terlintas di pikiran, terutama bagi Mums yang baru memiliki buah hati.
Akan tetapi, sekarang Mums tidak perlu khawatir karena di artikel ini akan dijelaskan mengenai pemberian keju untuk bayi yang aman. Sebab, keju sebenarnya memiliki banyak manfaat yang baik bagi tumbuh kembang si Kecil, tetapi Mums juga perlu tahu waktu yang tepat saat dalam menyajikan keju untuk bayi.
Berikut ini beberapa manfaat keju untuk bayi yang baik untuk membantu memenuhi asupan nutrisi si Kecil:
Dalam masa tumbuh kembang, bayi mengalami perubahan yang sangat pesat sehingga ia membutuhkan kalori yang cukup agar bisa memiliki energi untuk aktif bergerak. Nah, keju untuk bayi termasuk pilihan makanan berkalori yang bisa diolah dalam menu MPASI sehari-hari. Mums bisa berkreasi mengolah keju untuk bayi menjadi makanan yang disukai oleh si Kecil.
Tahukah Mums, keju merupakan salah satu makanan kaya akan lemak baik yang bermanfaat bagi tubuh si Kecil. Oleh karena itu, keju untuk bayi sangat direkomendasikan sebagai asupan nutrisi tambahan yang bisa diolah dengan berbagai jenis makanan lainnya sesuai batas normal.
Manfaat lain yang bisa Mums dapatkan dari keju untuk bayi yaitu dapat menangkal radikal bebas yang bisa menyerang tubuh si Kecil. Manfaat ini didapatkan karena keju untuk bayi mengandung zat antioksidan yang bisa membantu meningkatkan sistem imun tubuh si Kecil. Jika rutin mengonsumsi keju sesuai batas normal, serta diimbangi dengan asupan nutrisi dan pola hidup sehat, si Kecil akan terhindar dari berbagai penyakit berbahaya.
Keju termasuk produk olahan susu yang mengandung protein dan kalsium. Dua kandungan ini berperan dalam membentuk dan menjaga kekuatan tulang dan gigi si Kecil. Sangat tepat bagi Mums untuk memberikan keju pada bayi di usia 6 bulan ke atas. Ini karena giginya sedang memasuki masa pertumbuhan yang pesat. Tidak hanya gigi, tulang bayi juga membutuhkan banyak kalsium agar tumbuh dengan kuat agar ia mampu menopang tubuh serta cepat belajar berdiri dan berjalan.
Baca juga: Inilah 4 Cara Membuat MPASI Agar Nutrisinya Tidak Hilang
Selain baik untuk pembentukan tulang dan gigi, keju juga dapat menjaga kesehatan mata. Manfaat ini didapatkan berkat adanya kandungan vitamin A yang membuat penglihatan Si Kecil semakin jernih dan memperkecil risiko gangguan pada mata di masa mendatang.
Melansir Kidshealth.com, keju sebenarnya sudah bisa dikonsumsi oleh si Kecil ketika ia masuk ke fase MPASI, yaitu pada usia 6-9 bulan. Akan tetapi, beberapa ahli menganjurkan konsumsi keju untuk bayi sebaiknya diberikan pada usia 8-10 bulan saat si Kecil benar-benar sudah terbiasa mengonsumsi menu MPASI setiap hari.
Aturan mengonsumsi keju ini berlaku bagi bayi yang tidak memiliki riwayat alergi makanan dalam keluarga. Jika bayi memiliki riwayat alergi makanan, tunggu sampai usianya sekitar 12 bulan. Sebab, keju termasuk jenis makanan yang dapat memicu alergi karena mengandung protein hewani dari susu.
American Academy of Pediatrics juga menyebutkan bahwa keju untuk bayi sebenarnya sudah boleh diberikan setelah si Kecil terbiasa mengonsumsi berbagai macam jenis menu olahan MPASI. Meskipun begitu, Mums tetap harus mengetahui kondisi kesehatan si Kecil sebelum akhirnya diberikan keju dalam menu MPASI sehari-hari.
Sebab, pada beberapa kasus, bayi baru bisa mengonsumsi keju jika sudah mendapat izin dari dokter. Bayi yang mengalami alergi keju bisa ditandai dengan adanya pembengkakan di wajah, ruam di kulit, gatal, kram perut, muntah, dan diare.
Cara mengenalkan keju untuk bayi sebaiknya diberikan menjadi olahan yang sehat dan hasil kreasi Mums sendiri. Hindari memberikan keju untuk bayi hasil olahan di restoran atau tempat makan lainnya. Ini penting untuk memastikan bahwa keju yang diberikan memang hanya keju asli, bukan keju campuran bahan lain. Mums juga harus lebih cermat saat memastikan apakah olahan keju ini memberikan efek alergi terhadap tubuh si Kecil atau tidak.
Tak hanya itu, Mums juga perlu menyesuaikan tekstur olahan keju sesuai dengan usia dan kemampuan si Kecil. Seimbangkan pula asupan nutrisinya dengan makanan lain yang mengandung zat gizi berkualitas. Keju boleh diberikan sebagai pelengkap makanan, bukan sebagai makanan utama ya, Mums. Jika si Kecil baru diberikan keju dan muncul efek alergi, segeralah hentikan asupan keju tersebut dan bawa si Kecil ke Dokter untuk mendapat penanganan yang tepat.
Dalam memberikan MPASI keju untuk bayi, sebaiknya hindari memasak atau memanaskan makanan tersebut lebih dari satu kali agar nutrisi alami di dalamnya tidak rusak. Berikut ini beberapa ide olahan MPASI keju yang dapat dikonsumsi oleh si Kecil, antara lain:
Bahan-bahan:
Cara membuat:
Bahan-bahan:
Cara Membuat:
Bahan-bahan:
Cara membuat:
Selain keju, Mums tetap harus memenuhi asupan nutrisi si Kecil dari ASI sebagai sumber nutrisi penting untuk tumbuh kembangnya. Demi menjaga kualitas ASI serta memenuhi asupan nutrisi yang dibutuhkan oleh Mums dan si Kecil, jangan lupa untuk minum Susu Frisomum Gold Dualcare+ sebagai tambahan nutrisi sehari-hari. Susu Frisomum Gold Dualcare+ ini diperkaya oleh berbagai nutrisi berkualitas yang meliputi protein, kalsium, zat besi, ALA/LA, prebiotik, probiotik, dan nukleotida untuk mendukung kesehatan Mums dan si Kecil. Yuk, saatnya rutin minum susu setiap hari selama menyusui agar nutrisi si Kecil dapat terpenuhi.
Ditinjau Oleh: dr. Rulli P.A Situmorang