Banyak ibu hamil menyadari bahwa mengonsumsi minuman beralkohol selama kehamilan dapat berdampak buruk bagi perkembangan janin. Sehingga sebagian ibu hamil beralih ke minuman berkarbonasi.
Namun sebenarnya, dalam 90 hari awal kehamilan, ibu hamil harus menghindari minuman berkarbonasi seperti cola dansejenisnya. Karena minuman tersebut umumnya mengandung zat seperti kafein dan clonidine, yang diketahui dapat meningkatkan risiko cacat janin.
Mengonsumsi terlalu banyak minuman berkarbonasiakan meningkatkan asupan kafein dan clonidine, yang merangsang sistem saraf pusat, sehingga menimbulkan iritasi, nafas pendek dan mempercepat detak jantung, insomnia serta reaksi negatif lainnya. Karena kafein dalam tubuh ibu dapat dengan mudah mengalir melewati plasenta, sehingga dapat mempengaruhi perkembangan tulang dan organ utama lainnya si kecil yang dapat menyebabkan bayi lahir dengan berat badan rendah.
US Food and Drug Administration (US FDA) merekomendasikan ibu hamil untuk membatasi asupan kafein maksimal 300 mg/hari. Oleh karena itu, jika memungkinkan, ibu hamil sebaiknya mengurangi, atau bahkan menghindari, minum kopi dan minuman berkarbonasi. Selain itu, beberapa minuman berkarbonasi tertentu mengandung zat fosfat, pewarna danaditif rasa yang dapat mempengaruhi pertumbuhan tulang. Singkatnya, ibu hamil sebaiknya mengurangi, atau bahkan menghindari, minuman-minuman tersebut. Sebagai gantinya, minumlah air hangat atau air mineral sebagai sumber cairan utama. Untuk melengkapi kebutuhan nutrisi, susu bagi ibu hamil merupakan pilihan yang baik.
Selamat datang! Apakah Mums ingin mencoba Free Sample dari Friso?