Siapa di antara Mums yang sudah rutin menggunakan masker ketika beraktivitas dan bertemu dengan orang lain? Penggunaan masker saat ini menjadi semacam ‘pakaian’ baru, yang harus dikenakan ketika beraktivitas. Hal in dalam upaya pencegahan penyebaran virus dan adaptasi dengan new normal. Namun demikian, apakah masker juga boleh digunakan oleh anak-anak?
Penggunaan masker ditujukan untuk meminimalisir droplet yang beterbangan ketika kita berbicara. Droplet ini yang bisa membawa virus dan menyebarkannya, sehingga resiko terjangkit virus akan meningkat. Dengan menggunakan masker, maka droplet yang tersebar akan jauh berkurang sehingga resikonya dapat diturunkan.
Meski demikian, untuk anak-anak, terlebih yang usianya di bawah dua tahun, penggunaan masker sebenarnya tidak direkomendasikan. Hal ini memperhatikan beberapa sebab Mums, utamanya adalah si Kecil belum paham benar cara menggunakan masker dengan baik, sehingga justru bisa beresiko menjadi gangguan kesehatan yang lain.
Untuk orang dewasa, penggunaan masker menjadi hal wajib. Selain karena intensitas bertemu dengan orang lain yang mungkin tinggi, orang dewasa juga sudah memiliki organ tubuh yang terbentuk sempurna. Pada konteks ini Mum, khususnya adalah organ dan saluran pernafasan.
Ketika menggunakan masker, Mums dan orang dewasa lain tetap bisa mendapatkan udara atau oksigen dengan optimal, karena organ pernafasan bisa beradaptasi dengan baik. Lain halnya dengan anak-anak yang masih berusia di bawah dua tahun. Organ dan saluran pernafasan yang masih sangat basic sistem kerjanya tidak akan bisa menyerap oksigen secara optimal.
Resiko kesehatan yang bisa saja muncul justru adalah gangguan pernafasan seperti sesak nafas. Asupan udara yang berkurang drastis ketika si Kecil menggunakan masker akan membuatnya sesak nafas dan merasa tak nyaman. Belum lagi jika ia belum mampu melepas maskernya sendiri, akibat lebih buruk justru bisa saja terjadi.
Saluran pernafasan yang masih sangat kecil jika dibandingkan dengan orang dewasa, dari segi ukuran atau kinerja, menjadi alasan utama mengapa penggunaan masker pada anak-anak tidak direkomendasikan. Pada usia yang lebih besar mungkin, seperti empat atau lima tahun ke atas, bisa diberikan, dengan catatan tidak terlalu ketat dan tidak membuat si Kecil sulit bernafas.
Mungkin setelah membaca poin pertama tadi ada pertanyaan yang muncul dalam benak Mums, tepat seperti sub judul ini. Ya, bagaimana cara melindungi si Kecil dari ancaman virus jika penggunaan masker tidak direkomendasikan?
Sebenarnya ada beberapa cara yang bisa Mums lakukan. Pertama tentu dengan menjaga kebersihan dan higienitas lingkungan tempat si Kecil berada dari virus dan bakteri jahat. Hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan perangkat pembersih udara yang berstandar jelas. Kemudian jangan lupa mencuci bersih semua peralatan dan perlengkapan yang digunakan oleh si Kecil.
Kedua, Mums harus memastikan siapapun yang memasuki rumah, dalam hal ketika si Kecil berada di rumah, harus sudah mencuci tangan dan membersihkan diri. Seperti yang Mums pahami kekebalan tubuh si Kecil belum terbentuk sempurna, maka dari itu yang harus dilakukan adalah meminimalisir resiko dari luar tubuh si Kecil. Cuci tangan rutin menggunakan sabun bisa jadi cara sederhana yang cukup ampuh untuk diterapkan orang terdekat yang mungkin akan bertemu dengan si Kecil.
Ketiga, tetap di dalam rumah. Sebisa mungkin untuk tidak mengunjungi tempat atau lokasi yang resikonya tinggi terhadap penularan virus ini. Usahakan tidak membawa si Kecil keluar rumah dan bertemu dengan banyak orang. Lakukan aktivitas di dalam rumah untuk memberikan stimulus agar tumbuh kembangnya tetap berjalan optimal tanpa harus keluar rumah.
Mematuhi protokol kesehatan dengan menggunakan masker, menjaga kebersihan diri, dan cuci tangan penting untuk dilakukan. Selain untuk menjaga kesehatan Mums, juga untuk menjaga agar resiko tertularnya virus pada si Kecil bisa diminimalisir. Pada masa tumbuh kembang, si Kecil benar-benar memerlukan perhatian ekstra soal kesehatannya.
Upaya paling nyata yang bisa dilakukan adalah dengan memenuhi kebutuhan nutrisi harian si Kecil dan meningkatkan daya tahan tubuhnya. Makanan bernutrisi seperti daging, telur, buah, dan sayur harus jadi pilihan utama, karena mengandung nutrisi alami yang mudah diserap tubuh.
Jangan lupa juga untuk mengkonsumsi makanan tinggi vitamin agar daya tahan tubuhnya bisa terus meningkat, sehingga si Kecil tidak mudah terserang penyakit dari virus atau bakteri jahat lainnya.
Baca Juga : Penuhi Vitamin Pencernaan si Kecil untuk Menunjang Proses Tumbuh Kembangnya
Penggunaan masker menjadi cara sederhana untuk menekan penularan virus dari satu orang ke orang lain. Meski demikian untuk anak-anak, hal ini perlu diperhatikan dengan seksama dan mendapat pertimbangan khusus. Sebagai orang tua, Mums wajib melakukan segala cara agar resiko penularan pada si Kecil bisa diminimalisir. Nah, untuk membantu memenuhi kebutuhan nutrisi dan meningkatkan daya tahan tubuh, tambahkan Friso Gold 3dalam menu harian si Kecil. Friso dengan teknologi Locknutri, kualitas nutrisi alami akan terjaga sehingga mudah diserap oleh tubuh si Kecil dan membuatnya kuat dari dalam. Pastikan si Kecil mendapatkan perlindungan terbaik, dan semoga poin di atas bermanfaat!
Selamat datang! Apakah Mums ingin mencoba Free Sample dari Friso?